Atomisme

Apa itu Atomisme?

Atomisme adalah teori yang mempercayai bahwa alam semesta terbentuk atau tersusun dari ‘atom’ fisik yang secara harfiah tidak terpotong.
Kata atomisme sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘atomos’ yang berarti ‘tidak dapat dipotong’.

Pemikiran Atomisme

Teori Atom

Pemikiran ini dikemukakan oleh beberapa filsuf alam antara lain Leucippus,Democritus,Epicurus dan Lucretius.
Dimana mereka mengembangkan filosofi alam dengan cara yang terbilang sistematis dan komprehensif kala itu,dimana mereka menjelaskan asal – usul dari segala sesuatu berasal dari interaksi atom – atom yang memiliki sifat intrinsik dalam hal bentuk dan ukuran,yang saling ‘menyerang’ antar atom kemudian bangkit dan menyatu menjadi ‘sesuatu’.
Teori yang dikemukakan ini cenderung akan menghindari penjelasan yang mengandung unsur teleologis/intervensi adanya sang ilahi dalam membentuk ‘sesuatu’.
Pada perkembangannya penganut atomisme tidak hanya berkutat pada filsafat alam namun mulai merumuskan pandangan mereka mengenai etika,teologi,filsafat politik dan juga epistemologi yang terbilang cukup konsisten.
Pendapat mengenai atomisme pertama kali dikemukakan oleh Leucippus,namun atomisme dikembangkan secara lebih luas oleh muridnya yang bernama Democritus.
Democritus kala itu mulai mensistematiskan pemikiran gurunya itu dan ia berpandangan bahwa ‘atom’ merupakan unsur paling fundamental dalam membentuk dunia ini.
Menurutnya atom pada dasarnya tidak,namun atom hanya bisa bergerak dalam kekosongan kemudian bergabung dan membentuk menjadi kelompok – kelompok yang berbeda.
Ia menambahkan bahwa atom tidak dapat lagi dibelah/dibagi lagi menjadi bagian – bagian yang lebih kecil karena apabila hal tersebut mungkin maka alam akan hancur dan tak berbentuk karena tidak ada ‘balok – balok pembentuk’.
Bagi Democritus apabila suatu benda didunia ini katakanlah pohon itu mati maka atom – atom akan terurai dan bergerak bebas dikekosongan yang kemudian menyatu dan membuat/membentuk benda baru.
Menurutnya tidak ada ‘desain yang disengaja dalam gerakan atom’ dialam semesta segala sesuatu terjadi secara acak.
Dengan begitu penganut atomisme ini mencoba menjelaskan pembentukan dunia alami melalui ontology ‘atom’,Leucippus mengemukakan bahwa ada jumlah atom yang tak terbatas yang bergerak sepanjang masa dalam kekosongan yang tak terbats dan bahwa ini dapat terbentuk menjadi sistem kosmik dengan gerakan berputar secara acak yang kemudian menjadi satu dalam kelompok atom yang lebih besar.
Kemudian atomisme ini pada periode selanjutnya dihidupkan kembali pada periode Helenistik awal dalam sebuah sekolah atom yang didirikan oleh Epicurus di Athena.
Epicurus kemudian mulai membuat beberapa perubahan yang signifikan didalam teori atom.
Hal ini adalah bagian dari upayanya untuk menjawab kritikan yang sebelumnya pernah dilontarkan oleh Aristoteles terhadap Democritus.
Selain itu ia meningkatkan perhatian besarnya pada teori fisik atom yang dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih baik
Kemudian Atomisme berlanjut hingga dewasa ini dibawah beberapa tokoh yang peduli dengan ilmu alam khususnya kedokteran yang menganggap bahwa tubuh organik memang terbuat dari semacam partikel.
Walaupun seperti yang kita ketahui sekarang dengan berkembangnya sains dan teknologi yang mampu membuktikan adanya partikel yang lebih kecil daripada atom,namun untuk pemikiran Democritus dan yang lainnya terbilang cukup revolusioner kala itu dalam menanggapi filsuf filsuf alam seperti thales dan Heraclitus.
filsafat atomisme logis ludwig wittgenstein,filsafat atomisme logis bertrand russel,filsafat atomisme,filsafat atomisme logis,atomisme adalah,atomisme,filsafat masyaiyah,filsafat science,filsuf materialisme
Baca Juga:  Postmodernisme : Pengantar Filsafat