Aksiologisme

Apa itu Aksiologisme?

Secara etimologi Aksiologisme berasal dari kata Yunani ‘Axios’ yang artinya Bernilai atau Berharga,dan ‘Logos’ yang berarti Gagasan atau Pemikiran.
Aksiologisme adalah Etika yang menilai baik atau buruknya suatu perbuatan berdasarkan bernilai atau tidak bernilainya perbuatan tersebut.
Berdasarkan makna diatas,aksiologisme juga sering disebut Etika Aksiologis.

Pemikiran

Etika Aksiologis

Inti dari aksiologisme sendiri adalah ‘nilai/harga’ ,dalam hal ini nilai/harga bisa bermakna benda,barang,mahluk hidup,pribadi,gagasan,tujuan,cita – cita,dan kekayaan yang melekat,daya kekuatan,minat,keinginan manusia.
Nah nilai – nilai inilah yang menjadikan hidup manusia dikatakan bernilai atau berharga karena hal – hal ini menjadi landasan atau prinsip yang membuat adanya tujuan atau cita – cita manusia.
Etika aksiologis sendiri membagi nilai menjadi berbagai macam antara lain :
  • Nilai yang berguna. 
  • Nilai Kenikmatan dan Kesenangan.
  • Nilai Moral.
Nilai yang berguna adalah nilai – nilai yang terdapat pada benda – benda material dan benda – benda non-manusiawi yang dapat dimanfaatkan guna mencapai tujuan yang lainnya.
Kemudian nilai kenikmatan dan kesenangan yang terdapat pada benda material dan mahluk – mahluk hidup yang mana dapat dimanfaatkan untuk membawa dampak rasa puas,nikmat dan menyenangkan bagi orang – orang yang mengkonsumsi,memperoleh atau memilikinya.
Biasanya nilai semacam ini berhubungan dengan pancaindra,seks dan estetis.
Sedangkan nilai moral adalah nilai yang membuat manusia ‘baik’ sebagai manusia yang mana nilai ini bukan hanya sarana atau akibat dari suatu kegiatan,melainkan nilai – nilai yang dapat dicari dan dikejar dalam dirinya sendiri.
Pembagian nilai – nilai ini dibedakan berdasarkan tingkat atau modusnya. Dan ketiga nilai ini tidaklah eksklusif melainkan saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
Modus – modus yang mempengaruhi nilai – nilai ini dibedakan menjadi dua yaitu nilai instrinsik dan nilai instrumental.
Nilai instrinsik adalah nilai yang dikejar orang demi dirinya sendiri. Seperti kesehatan badan dan jiwa,ilmu pengetahuan.
Sedangkan nilai instrumental adalah nilai – nilai yang baik untuk mencapai nilai – nilai lain. Seperti olahraga,kecakapan studi.
Pada saat tertentu nilai instrumental dapat lebih berarti daripada nilai intrinsik,karena itu pembedaan nilai intriksik dan nilai instrumental sangat dipengaruhi oleh situasi hidup seseorang.
Selain itu etika aksiologis juga membedakan nilai – nilai dengan cara yang lain yaitu nilai pokok dan nilai sampingan.
Nilai pokok adalah nilai yang sifatnya lebih tetap,berlangsung lama dan berharga. Sedangkan nilai sampingan adalah nilai yang tak harus ada,tidak tetap dan tidak berlangsung lama.
Dengan mempergunakan pembedaan nilai sebagai titik tolak berpikir,setiap kali menghadapi atau ditawari nilai,orang dapat mulai memeriksa apa tingkatannya.
filsafat masyaiyah,aksiologis dalam filsafat ilmu,objektivisme dalam filsafat,filsafat hukum ontologi,aksiologis filsafat pancasila
Baca Juga:  Fideisme : Pengertian, Sejarah, dan Filsafat